KONSEP DAN PRINSIP AKUTANSI
1.
Sifat konsep dan prinsip akutansi
·
Konsep dan prinsip akutansi memberikan suatu
kerangka dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi
pemakai eksternal . konsep dan prinsip ini menjadi pedoman dan acuan dalam
praktik akutansi.
·
Criteria utama untuk pembuatan konsep dan
rpinsip akutansi adalah apakah konsep dan prinsip ini secara umum dapat
diterima oleh pemakai laporan keuangan dan para anggotan profesi akutansi.
·
Konsep dan prinsip akutansi harus ditinjau kembali
dan direvisi secara berkelanjutan agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan
bisnis yang sedang berubah.
·
Sesuai dengan buku standar keuangan yang berlaku
di indonesia tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan
bagi:
a.
Komite penyusun standar akutansi keuangan dalam
pelaksanaan tugasnya.
b.
Penyusun laporan keuangan untuk mengulangi
masalah akutansi yang belum diatur dalam standar akutansi keuangan
c.
Auditor dalam memberikan pendapat mengenai
apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku
umum
d.
Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan
informasi yang disajikan yang disusun sesuai dengan standar akutansi keuangan
Revisi atas kerangka dasar ini akan
dilakukan dari waktu ke waktu sesuai dengan pengalaman komite penyusun standar
akutansi keuangan dalam penggunaan kerangka dasar tersebut.
2.
Pengembangan konsep dan prinsip akutansi
Para akuntan praktisi dan akuntan
pendidik mempunyai tanggungjawab dalam mengembangkan konsep dan prinsip
akutansi. Konsep dan prinsip ini dapat dipengaruhi oleh praktik bisnis,
instansi pemerintah, dan bursa saham, dan pihak-pihak lain yang menggunakan
informasi akutansi. Di amerika serikat ada bebrapa organisasi atau lembaga yang
mempunyai pengaruh atas pengembangan konsep dan prinsip akutansi seperti financial accounting standard board (FASB),
govermental accounting standard board,
organisasi profesi akutansi yaitu American institute of certified public
accountant (ACPA), instate of management
accountant (IMA) dan American accounting association (AAA).
FASB merupakan badan utama yang
berwenang untuk membentuk dan mengembangkan konsep dan prinsip akutansi di
amerika serikat,sedangkan di indonesia dilakukan ooleh dewan standard akutansi
keuangan yaitu unit organisasi yang berada dibawah organisai profesi akutansi
yang satu-satunya di indonesia, yakni IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI).
Disamping itu, di amerika serikat adalah
badan pemerintah yang juga sangat berpengaruh dalam pengembangan konsep
danprinsip ini yaitu the securities and exchange commission yang mengetur
perdengangan surat-surat berharga di bursa saham. Di indonesia badan yang sama
seperti itu adalah badan pengawas pasar modal (BAPEPAM).
Standar akutansi internasional
·
Dalam globalisasi ekonomi yang terjadi dewasa
ini, banyak pemodal yang menenamkan modalnya di perusahaan manca-negara, juga
banyak perusahaan melakukantransaksi internasional dengan para pelanggan dan
rekanannya.
·
Konsep dan prinsip akutansi yang ada diantara
Negara-negara di dunia ini sangat jauh berbeda. Hal ini dikerenakan adanya
perbedaan dalam kebudayaan, sistem hukum, sistem politik ekonomi, dan proses
pembentukan dari konsep dan prinsip tersebut.
·
Dengan semakin meningkatnya aktivitas bisnis
global, masalah pembentukan standar akutansi internasional telah menjadi suatu
masalah penting yang membutuhkan perhatian khusus. Kelompok utama yang
melibatkan diri dalam usaha ini adalah internasional accounting standards
committee (IASC) yang didirikan pada tahun 1973 oleh badan professional dari
Sembilan Negara. Badan ini melakukan fungsi yang sama dengan FASB dan dewan
standar akutansi keuangan. Sebagai contoh setelah mengkaji suatu persoalan,
badan ini menyusun suatu draf pendahuluan dari standart yang baru, yang
kemudian dikirim kepada anggota untuk mendapat kritik dan saran. Setelah
melakukan revisi atas saran dan kritik dari anggota terhadap standar yang
diusulkan, maka IASC mengumumkan pengeluaran sabagai suatu standar akutansi
keuangan internasional.
3. Pernyataan
konsep akutansi keuangan (statement of financial accounting concepts)
Sebagaimana telah diuraikan dimuka
bahwa pernyataan konsep akutansi keuangan adalah kerangka dasar dari akutansi
keuangan.
Ruang lingkup dari kerangka dasar
meliputi empat pernyataan yang relevan untuk akutansi perusahaan:
1.
Tujuan laporan keuangan, yaitu menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
(arus kas dan arus dana) suatu perusahaan yang berguna bagi para pemakai dalam
mengambil keputusan ekonomi.
2.
Karakteristik kualitatif dari informasi akutansi
yang menentukan manfaatnya dalam laporan keuangan.
3.
Konsep pengakuan dan pengukuran dalam laporan
keuangan.
4.
Unsur-unsur laporan keuangan.
Karakteristik kualitatif
Merupakan
cirri khusus yang menandakan informasi dalam laporan keuangan bermanfaat bagi
pemakainya. Ada 4 karakteristk pokok, yaitu:
1)
Dapat dipahami (understandability)
2)
Relevan (relevance)
3)
Keandalan (realibility)
4)
Dapat diperbandingkan (comparability)
Dapat dipahami
Agar informasi menjadi berguna, harus ada hubungan
antara para pemakai dan keputusan yang mereka buat. Untuk maksud ini para
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akutansi, serta kemauan untuk memahami informasi tersebut.
Relevan
agar dapat berguna, informasi harus relevan untuk
memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
akan mempunyai kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
dari para pemakai. dengan demikian informasi tersebut harus memiliki nilai
prediksi, umpan balik (feedback value) dan tepat waktu dalam penyajian atau
pelaporannya.
keandalan
agar berguna, informasi harus andal atau dapat di
percaya (reliable). Informasi akan memiliki kualitas andal apabila informasi
tersebut bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material (yang
mempengaruhi keputusan pemakai), dan juga jujur dalam penyajiannya (faithfull
representation). Disamping itu informasi harus netral informasi harus diarahkan
pada kebutuhan umum para pemakai dan tidak memihak.
Dapat
dibandingkan
Informasi dapat diperbandingkan apabila informasi
telah diukur dilaporakan dalam cara yang sama oleh perusahaan-perusahaan yang
berbeda atau perusahaan yang sama dala periode yang berbeda. Pemakai
memperbandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja, seta perubahan posisi keuagan secara relatife. Pemakai juga memperbandingkan
laporan keuangan antar periode untuk mengidetifikasikan kecenderungan (trend)
posisi dan kinerja keuangan.
4. Peranan audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan adalah suatu
proses mengumpulkan menilai bukti mengenai laporan keuangan dari suatu kesatuan
bisnis tertentu, untuk tujuan menentukan melaporkan atau memberikan pandapat
apakah laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar secara sesuai dengan
prinsip berlaku umum. Audit ini dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan
independen.
Sesuai dengan defenisi dari audit laporan keuangan diatas,
audit atas laporan keuangan ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang
bersitifikat akuntan public (certified
public accountants). Untuk berpraktik sebagai akuntan public di indonesia
harus mempunyai izin praktik akuntan public bagi akuntan yang bersangkutan dan
izin usaha akuntan public untuk kantornya yang dikeluarkan oleh departemen
keuangan republic indonesia. Sejak tahun 1997, seorang akuntan untuk menjadi
akuntan public harus mengikuti dan lulus ujian sertifikat akuntan public
(USAP).
Audit atas laporan keuangan peran soaial yang sangat besar.
Apabila laporan keuangan tidak diaudit, disampaikan kepada para pembaca seperti
kreditor dan pemilik modal, kemungkinan akan ada suatu resiko informasi
(information risk), yaitu resiko dimana pemakai akan salah mengambil keputusan
sebagai akibat adanya salah saji material dalam laporan keuangan. Hal ini
sangat beralasan karena laporan keuangan juga merupakan pertanggungjawaban
manajemen atas pengelolaan perusahaan jadi, terdapat adanya pertentangan
kepentingan antara manajemen yang ingin menampilkan kinerja baik dan di pihak
lain para pemakai menginginkan informasi relevan dan akurat.
Disini, peranan akuntan public sebagai pihak yang independen
diperlukan untuk mengaudit laporan keuangan, sehingga dapat meningkatkan
kredibilitas laporan keuangan. Dengan demikian biaya social yang tinggi yang
mungkin terjadi, sebagai akibat adanya kesalahan dalam mengambil keputusan
ekonomi dapat dihindarkan. Sebagai contoh, bank salah memutuskan pemberian
pinjaman kepada banyak perusahaan yang tidak sehat, sehingga terdapat kredit macet
yang akan menimbulkan kerugian bagi bank dan akhirnya akan merugikan
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar