Rabu, 18 Juli 2012

konsep biaya dan klasifikasi biaya

KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA


            Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya (Cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi tergantung pada tujuannya.

Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan Pengendalian

Pengertian Harga Pokok (Cost) dengan Biaya (Expense).

·         Harga Pokok

Adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahunb erjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke biaya (Expense).
Contoh :   Uang yang dikeluarkan untuk mebeli gedung, tanah, mesin,
                  mobil dll.

·         Biaya

Adalah beban terhadap penghasilan kaerna perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada. Biaya berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui aktiva.
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk mebayar Upah, Tagihan Telepon, Tagihan Listrik, Sewa gudang dll.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan :

·         Berdasarkan  Pengelompokan Biaya

  1. Biaya Pabrikase / Pabrik
1).  Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
      Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel
2)   Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barnag jadi.
      Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja

3)   Biaya Overhead Pabrik
      a    Bahan Tidak Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.
            Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
      a    Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
      Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
a    Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.

b.    Biaya Komersial
1)   Biaya Pemasaran
Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual.
Contoh : Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang
2)   Biaya Administrasi
Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi.
Contoh : Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia

·         Berdasarkan Tingkah Laku Biaya

a..  Biaya Variabel
Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/ penjualan.
Contoh : Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung
b.   Biaya Tetap
Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal.
Contoh : Biaya pembelian mesin

c.   Biaya Semi Variabel
      Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional.
      Contoh :Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)
d.   Biaya Bertingkat (Step Cost)
      Biaya tetap dalam suatu rentang produksi.
      Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka beli mesin 2 dst

·         Berdasarkan Pertanggungjawaban

a.   Biaya Terkendali
      Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan.
      Contoh :   Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi 
                        manager Pemasaran
b.   Biaya Tak Terkendali
      Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya.
      Contoh :   Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali
                        bagi Maanger Pembelian

·         Berdasarkan Pengambilan Keputusan

a.   Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan

Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang berbeda diantara berbagai alterantif.

b.   Biaya Tidak Relevan

Biaya yang tidak termasuk biaya relevan
Contoh :
Suatu Departemen akan membeli mesin baru. Ada dua alternative pilihan yaitu Mesin A dan Mesin B. Informasi mengenai harga dan biaya pemeliharaan sebagai berikut :
                       
Uraian                              Mesin A         Mesin B         Keterangan
-  Harga                            Rp. 400 jt       Rp. 410 jt       Biaya Tidak Relevan
-  Biaya Pemeliharaan  Rp.10 jt/th      Rp.10 jt/th      Biaya tidak relevan

·         BIAYA KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST)
Didefinisikan sebagai : Benefit Forgone as a result of choosing course of action rather than another.
Contoh :
Agnes bekerja disuatu perusahaan dengan gaji Rp.1.000.000,-. Dia ingin melanjutkan sekolah dan harus meninggalkan kerjanya, Oleh karena itu dengan melanjutkan sekolah dia kehilangan pendapatan sebesar Rp.,1000.000,-. Gaji Agnes yang hilang karena melanjutkan sekolah merupakan Opportunity Cost. Contoh :



harga pokok produk bersama dan produk sampingan

Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan

Biaya Bersama (Biaya Overhead Bersama) atau biaya bergabung (Common Cost):
            adalah biaya overhead bersama yang harus dialikasikan ke berbagai departemen baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun secara massa.

Biaya Produk Bersama (joint Product Cost) atau Biaya Bersama (joint cost)
            Adalah biaya yang dikeluarkan sejak awal bahan baku diolah sampai dengan berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Biaya bersama yang dikeluarkan untuk mengolah Bahan Baku menjadi berbagai macam produk berupa: 1. Produk Bersama (Joint product)
                                     2. Produk Sampingan (by-product)
                                     3. Produk Sekutu (co-product)

1.Produk Bersama (Joint product) adalah beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian proses produksi secara  serentak dengan menggunakan BBB, BTK dan BOP yang sama yang tidak dapat dilacak atau dipisahkan pada setiap produk dan mempunyai nilai jual atau kuantitas produk relative sama (Abd Halim)

2. Produk Sampingan (by-product) adalah produk yang nilai jualnya lebih rendah yang diproduksi bersama produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi.

3. Produk Sekutu (co-product) adalh dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari BB yang sama. (Sawmill/penggergajian kayu)
Karakteristik Produk Bersama (Joint product), Produk Sampingan (by-product) dan Produk Sekutu (co-product)
  1. Ptoduk bersama dan produk sekutu merupakan produk tujuan utama kegiatan produksi
  2. Harga jual produk bersama dan produk sekutu relatif tinggi dibanding produk sampingan
  3. Dalam mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak d

Ciri Produk Bersama:
1.      Mempunyai hubungan fisik yang erat, jika ada tambahan kuantitas untuk unit produksi yang lain, maka kuantitas produk yang lain akan bertambah secara proporsional.
2.      Nilai produk sama
3.      Ada titik pisah/split off masing-masing jenis produk yang dihasilkan dari BBB, BTK dan BOP yang telah dinikmati bersama-sama.
4.      Setelah Split off produk berdiri sendiri mungkin langsung dijual atau diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan


  • Biaya bersama dan keputusan manajemen
Tujuan alokasi biaya bersama adalah untuk PENGHITUNGAN LABA agar diketahui kontribusi masing-masing produk bersama terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan
  • Metode Alokasi Biaya Bersama:
1.      Nilai Jual Relatif yaitu salah satu produk dengan harga jual lebih tinggi.
2.      Satuan Fisik yaitu menggunakan koeffisien fisik, satuan (kg, volume)
3.      Rata-rata biaya per satuan yaitu hasil produksi satuan sama
4.      Rata-rata tertimbanga yaitu kuantitas X angka penimbang

Contoh:
1.      PT ”Muha” memproduksi barang A,B dan C dalam satu proses sehingga  mengakibatkan adanya biaya bersama. Adapun unit yang dihasilkan adalah Produk A sebanyak 20.000 unit B sebanyak 10.000 dan C sebanyak 10.000 dengan total biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp100.000.000. Harga jual ketiga produk saat dipisahkan adalah: Produk A= Rp2.000, B=Rp20.000 dan C=Rp16.000 Data persediaan akhir barang tersebut adalah A=2.000, B=6.000 dan C=4.000
      Diminta: Hitunglah jumlah biaya bersama tersebut yang akan dimasukkan dalam
penilaian persediaan akhir masing-masing produk.
a.Metode nilai jual relatif:
b. Metode satuan fisik
c. Metode rata-rata biaya per satuan



silabus singkat akutansi biaya


silabus singkat
akuntansi biaya

 

KODE MK                  :  IT-021302
Jml SKS                    :  3 sks
JENJANG/JUR          :  S1-AKUNTANSI
SIFAT/STATUS         :  WAJIB/UJIAN UTAMA

 


RINGKASAN MATERI :

1.      Pengertian Biaya dan Ruang Lingkup Akuntansi Biaya.
2.      Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
3.      Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
4.      Variable Costing
5.      BOP (Biaya Overhead Pabrik)
6.      Departementalisasi BOP
7.      Biaya Bahan Baku
______________Batas Ujian Tengah Semester___________________

8.      Biaya Tenaga Kerja
9.      Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan
10.      Sistem Biaya Standar


Reference:
1.      Adolf Matz dan Milton F. Usry, 1990.  Cost Accounting - Planning and Controll, Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.
2.      Mulyadi, 2002. Akuntansi Biaya,  Yogyakarta: Aditya Media
3.      RA. Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE
4.      RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi, Yogyakarta: BPFE
5.      Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto, 1993. Akuntansi Biaya,  Jakarta: Gunadarma

akutansi biaya berdasarkan metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses

AKUNTANSI BIAYA

BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN

DAN METODE HARGA POKOK PROSES



§  Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan.

§  Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses sampai menjadi produk jadi, seperti dalam skema berikut ini:

 


Siklus                                              Siklus
Pembuatan Produk                      Akuntansi Biaya

 

 Pembelian dan                               Harga Pokok

 Penyimpanan                                 Persediaan

 Bahan Baku                                    Bahan Baku
                                    Biaya                                                      Biaya
                              Tenaga Kerja                                Overhead
                                 Langsung                                      Pabrik
 

 Pengolahan                                    Harga Pokok
 Bahan Baku                                    Bahan Baku
 Menjadi                                           yang Dipakai
 Produk Jadi
 




 Persediaan                                     Harga Pokok

 Produk Jadi                                    Produk Jadi





METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

§  Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yi: pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa.

§  Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yi:
ü Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
ü Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN


Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses pengolahan produknya, yaitu:


Perusahaan yang berproduksi massa
Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan
Proses pengolahan produk

Terus menerus (kontinyu)
Terputus-putus (intermitten)
Produk yang dihasilkan
Produk standar
Tergantung spesifikasi pemesan

Produksi ditujukan untuk

Mengisi persediaan
Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan
Perusahaan kertas, semen, tekstil, dll
Perusahaan percetakan, mebel, kontraktor, dll




PERBEDAAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN



Metode Harga Pokok Proses
Metode Harga Pokok Pesanan
Biaya produksi dikumpulkan
Setiap bulan atau periode penentuan harga pokok produk

Untuk setiap pesanan
Harga pokok per satuan produk dihitung
Pada akhir bulan/periode penentuan harga pokok produk

Apabila pesanan telah selesai diproduksi
Rumus perhitungan harga pokok per satuan
Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan/periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama bulan/periode ybs.
Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang diproduksi dalam pesanan ybs.


AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN


§  Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, memulai kegiatan produksinya setelah menerima order dari pembeli, tetapi sering juga terjadi, perusahaan mengeluarkan order produksi untuk mengisi persediaan di gudang.

§  Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
ü Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
ü Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
ü BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
ü Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
ü Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan ybs.

§  Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.



Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)


Dibagi dua prosedur, yi:

§  Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:

Persediaan Bahan Baku      xxx
           Utang Dagang/Kas                            xxx

§  Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku      xxx
           Persediaan Bahan Baku                                                xxx



Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

§  Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi:
ü Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
ü Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

§  Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)

§  Jurnal untuk pembagian upah:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung    xxx
Gaji dan Upah                                                                                      xxx



Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

§  BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yi:
ü  Biaya Bahan Penolong
ü  Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
ü  Biaya tenaga kerja tak langsung
ü  Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
ü  Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
ü  Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)

§  BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

§  Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
    Jumlah Dasar pembebanan*           

Dasar Pembebanan BOP:
ü Satuan produk                                                 
ü Biaya Bahan Baku                                            
ü Biaya Tenaga Kerja Langsung                                                    
ü Jam Tenaga Kerja Langsung
ü Jam Mesin
                                                  
§  BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif


§  Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik                 xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan                              xxx


§  Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan                         xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                        xxx


§  Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:

Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                             xxx
Persediaan Bahan Penolong                                         xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                             xxx
Gaji dan Upah                                                                            xxx



Pencatatan Produk Selesai

§  Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:

Persediaan Produk Jadi                                                       xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku                              xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung                   xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik                      xxx

§  Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.





AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PROSES

Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Proses

§  Biaya Bahan

Pencatatan pemakaian Bahan Baku di Departemen A:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen A        xxx
Persediaan Bahan Baku                                                           xxx

Pencatatan pemakaian Bahan Penolong pada Bagian Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen A          xxx
     Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen B          xxx
     Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen C          xxx
Persediaan Bahan Penolong                                                                         xxx


§  Biaya Tenaga Kerja (Langsung & Tak Langsung):

Pencatatan biaya tenaga kerja (langsung & tak langsung) di Departemen Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen A                 xxx
     Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen B                 xxx
     Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen C                 xxx
Gaji dan Upah                                                                                                    xxx


§  Biaya Overhead Pabrik

ü  BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung yang terjadi di departemen produksi.
ü  BOP dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif dan dapat juga dibebankan atas dasar BOP yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode.
ü  Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk dapat dilakukan jika:
q  Produksi relatif stabil dari periode ke periode
q  BOP, terutama yang tetap, bukan merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan jumlah seluruh biaya produksi
q  Hanya diproduksi satu macam produk.
ü  Pencatatan berbagai jenis BOP di Departemen Produksi:

          Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik                 xxx
           Persediaan Spareparts                                                  xxx
           Persediaan Bahan lain-lain                                            xxx
                         Asuransi Dibayar di Muka                                              xxx