Selasa, 17 Juli 2012

analisis laporan keuangan

A.      ANALISIS LIKUIDITAS
Untuk meperoleh jaminan bahwa suatu perisahan memiliki likuiditas yang baik bisa tergambar dalam anggaran kas (cash budget). Tetapi dengan menggunakan analisis rasio dapat memberiakan suatu ukuran mudah di interpretasikan dengan tepat.

Ada 2 rsio dan satu ukuran jumlah dalam analisis likuiditas:
1)      Modal kerja
2)      Current rsio
3)      Acid test rasio (quick ratio)
Modal kerja adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar. Angka ini dapat menunujukkan kemempuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo (likuiditas perusahaan). Modal kerja PT Aananda pada 31 desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
                                                                      
                                                                     2008                                2007
ASET LANCAR                                     Rp 110.000,.                 Rp 106.000,.
KEWAJIBAN LANCAR                        Rp   42.000,.                  Rp   48.000,.
MODAL KERJA                                     Rp   68.000,.                Rp   58.000,.

Current ratio adalah aset lancar dibagai dengan kewajiban lancar. Current ratio untuk PT. Ananda tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
                                 
                                  Current ratio                     = Aset lancar : Kewajiban lancar
                                  Current ratio 2008            = 110.000 : 42.000 = 2,6 : 1
                                  Current ratio 2007            = 106.600 : 48.000 = 2.2 : 1

Angka currenta ratio merupakan suatu indikator likuiditas yang lebih andal dibandingkan dengan modal kerja. Dibandingkan dengan tahun 2007 likuiditas PT Ananda tahun 2008 semakin baik.
Acid test ratio adalah rsio antara jun]mlah aset lancar diluar persedian dan biaya di bayar dimuka (quick ratio) dengan kewajiban lancar.

Acid test ratio (quick ratio) PT Ananda tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Quick ratio = (kas + surat berharga + piutang dagang): kewajiban lancar
Quick ratio (2008) = (13.700 + 5000 + 41.000) : 42.000 = 1,4 : 1
Quick ratio (2007) = (7.600 + 3000 + 43.000) : 48.600 = 1,1 : 1

Angka rasio ini menunjukkan bahwa PT Ananda memenuhi kewajiban jangaka pendeknya semakin meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

B.    ANALISIS PENGUNGKIT

Meng8ukur perbandingan antara sumber dana yang siperoleh dari kreditor dan sumber dana dari pemilik.
Bagi kreditor suatu bats pengaman  (margin of safety) adalah hal yang pokok, kerena besar kecilnya sumber dana yang dipikul kreditor akan berkaitan dengan resiko perusahaan yang akan ditanggungnya. Sedangkan pemilk akan melihat manfaat dari pinjaman ini dari segi kontrol yang dapat dipertahankan dar investaso semula serta kenikan laba persaham yang akan diterima.
Rasio – rasio yang biasa digunakan dalam analisis pengungkit adalah:

1)      Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang (ratio of plant asset to long term liabilities)
2)      Rasio kewajiban terhadap equitas  (ratio liebilities to stock holers equity)
3)      Number of times interest charges earned

Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang
Angka rasio akan menunjukkan sampai seberapa jauh aset tetap dibiayai dengan kewajiban jangka panjang. Sebliknya angka ini dapat pula menunjukkan seberapa jauh kewajiban jangaka panjang ini dilindungi dengan jaminan berupa Aset tetap dan sekaligus menujukan seberapa besar perusahaan dapat meperoleh pinjaman.

Untuk PT Ananda angka-angka rasio ini dihitung sebagai berikut:
Rasio aset tetap terahadap keqjiban jangka panjang  = aset tetap (netto) : kewajiban jangka panjang
Rasio aset tetap terhadap keewajiban jangka panjang (2008) = 88.900 : 20.000 = 4.49 : 1
Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang (2007) = 94.000: 40.000 = 2,35 : 1
Kenaikan rasio ini pada akhir tahun 2008, terutama dikenakan ada pelunasan separuh dari utang obligasi. Perusahan mempunyai posisi yang kuat untuk emndapatkan tambahan pinjaman dimasa yang akan datang.

Rasio kewajiban terhadap equitas
Rasio kewajiban terhadap equitas PT Ananda pada akhir tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
                                                                                                    
                                                                                  2008                                          2007
Total kewajiban                                                       Rp 62.000                                Rp 88.600
Total equitas                                                            Rp 165.900                              Rp 157.500
Rasio kewajiban terhadap equitas                             0,37 : 1                          0,56 : 1

Terjadi penurunan dalam rasio ini pada akhir tahun 2008 disebabkan adanya pelunasan kewajiban sebesar 20.000.000 dan angka-angka rasio pada 2008 dan 2007 menunjukkan batas pengaman (margin of safety)  yang besar bagi kreditor atau menanggung resiko perusahaan yang rendah.

Number of times interest charges earned
Merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Angka-angka rsio ini mengukur sampai seberap jauh laba perusahaan dapat turun tanpa mangalami kesulitan dalam memnuhi beban bunga. Resiko tidak da[at memenuji kewajiban ini dapat mengakibatkan kebangkrutan.
rasio ini bisa disingkat dengan times interest earned.
Rasio times interest earned                     = laba sebelum bunga dan pajak : beban bunga
= laba sebelum pajak penghasilan + bunga : beban        
                                                                             bunga
Rasio times interset earned (2008)          = 32.500 + 8.900
                                                                                    10.100
                                                                         = 4,22 : 1
            Rasio times interest earned (2007)         = 27.000 + 8.900
                                                                                     8.900
                                                                         = 4.03 : 1
             Meningkatnya rasio ini pada tahun 2008 menunjukkan keyakinan yang lebih besarnya pembayaran bunga akan dapat dilakukan secara lancar dan berkesinambungan.

C.    Analisis aktivitas
Mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber daya alam yang dimilikinya. Rasio yang biasa di gunakan dalam analisis aktivitas adalah:
1.       Perputaran piutang (account receivables turn over)
2.       Jangka waktu penagihan (number of days sales in receivables)
3.       Perputaran persediaan (inventory tunr over)
4.       Jangka waktu persedian (number of days sales in inventory)
Perputaran piutang. Angka ini menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan penagihan piutang dalm satu periode. Untuk PT Ananda perputaran piutang tahun 2008 dan tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Perputaran piutang = penjulan kredit bersih : saldo rata-rata piutang
Perputaran piutang (2008) = 306.000 : 41.000 + 43000 = 7,29
                                                                                                          2
      Perputaran piutang (2007) = 240.000 : 43.000 + 48.000  = 5,27
                                                                                                                 2
Dalam perhitungan perputaran piutang di ats dinggap bahwa saldo awal piutang pada tahun 2007
Adalah sebesar Rp 48.000.000 dan dibulatkan dalam ribuan rupiah menjasi Rp 48.000.
Dari angka rasio diatas menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola piutang selama
2008 semakin baik dengan seringnya dilakukan penagihan piutang.
Jangka waktu penagihan. Menunjukkan berapa lama rata-rata perusahaan memerlukan waktu untuk menagih piutangnya. Jangka waktu rata-rata untuk menagih piutang PT Ananda tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Jangka waktu penagihan                = saldo rata-rata piutang : rata-rata penjulan kredit per hari
Jangka waktu penagiihan (2008)         = 41.000 + 43.000  : 306.000 = 49 hari
                                                                                                 2            360
Jangka waktu penagihan (2007)          = 43.000 + 48.000  : 240.000 = 68 hari
                                                                                                 2            360
Jangka waktu penagihan 2008 lebih cepat dari pada tahun 2007. Untuk menilai efesiensi dalam penagihan piutang, jangka waktu penagihan harus dibandingkan dengan syarat pembayaran. Kalau syarat pembayaran adalah 45 hari (n/45), mak proses penagihan ini berjalantidak efisiensi dalam kedua tahun tersebut.
Perputaran persedian
Menunjukksn berapa kali secara rata-rata persedian dijual selama suat periode. Rasio ini menunjukkan efektivitas perusahan dalma mengelola persdian.
Perputaran persedian PT Ananda tahun 2008 dan 2007 dapat dihitung sebagai berikut:
Perputaran persedian = beban pokok penjualan : persdian rata-rata
Perputaran persedian (2008) = 46.000 + 49.000  = 4,39
                                                            2
Perputarn persedian (2007)   = 49.000 + 51.000 = 3,21
                                                          2
Perputaran persedian 2007 dihitung dengan anggapan bahwa persedian awal tahun 2007 adalah sebesar Rp 51.000.000 dan dibulatkan dalam ribuan rupiah menjadi Rp 51.000 berdsarkan angak rasio ini berarti rata0rata penjulan tahun 2008 lebih cepat dinbandingkan dengan tahun 2007 dan menunjukkan bahwa pengelolaan persedian semakin efektif.
Jangka waktu persediaan. Angaka lain untuk manilai efektivitas pengaelolan atas persedian adalah jangka waktu persedian yaitu jumlah hari dalam persedian, atau dalam arti lainsecara rata-rata berapa lama persediaan bertahan dalam perusahaan sampai terjual.
Jangka waktu persdian PT Ananda adalah sebagai berikut:
Jangka waktu perdiaan           = persedian rata- rata : haraga pokok penjulan rata-rata perhari
Jangka waktu persedian (2008) = 46.000 + 49.000 : 208.600 = 82 hari
                                                                                2                        360
Jangak waktu persedian (2007) = 49.000 + 51.000 : 160.600 = 112 hari
                                                                                  2                      360
Berdasarkan angka rsio ini, PT Ananda telah mengalami perbaikan yang berarti atas jangka waktu persediannya. Untuk lebih berguna lagi dalam menilaipengelolan persedian perusahaan, sebaliknya angaka ini dibandingkan dengan angak perusahaan yang sejenis.

D.   ANALISIS PROFITABILITAS                            
Analisi profitabilitas memfokuskan  terutama pada hubungan hasil usaha dalam laporan laba/rugi
Dan sumberdaya perusahaan yang tersedia sebagaimna dalam neraca. Angka rasio mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba sangat tergantung kepada efektivitas dan efisiensi dari usaha perusahaan  yang tersedia.
Analisis profitabilitas menggunakan ukuran sebagai berikut:
1.       Rasio penjulan bersih terhadap aset (ratio of net sales to assets)
2.       Pengembalin investasi (rate earned on total assets/return on investment)
3.       Pengembalian modal (return earned on stockholders equity/return on equity)
4.       Margin laba ats penjualan (profit margin of sales)
5.       Laba perlembar saham biasa (earning pershare on common stock)
6.       Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio)
7.       Hasil devidesn persaham (deviden yield)
Rasio penjulan bersih terhadap aset . mengukur efektivitas perusahaan dalam memnfaatka asetnya. Dalam menghitung rasio ini, investasi jangka panjang dikeluarkan dari total aset, ooleh kerena investasi tersebut tidak berhubungan dengan operasi normal perusahaan, yaitu dalam menjual barang dan jasa.rasio penjulan bersih terhadao aset dari PT.Ananda tahun 2008/2007 dapat dihitung sebagai berikut:
Rasio  penjulan bersih terhadap aset        = penjulan bersih : rata-rata total aset
Rasio penjulan bersih terhadap aset (2008) = 306.000 : 208.900 + 210.600
                                                                                                                              2
                                                                                      = 1,46
Rasio penjualan bersih terhadap aset (2007) =240.000 : 210.600 + 200.500
                                                                                                                               2
                                                                                        = 1,17
Meningkatnya rasio ini pada tahun 2008 menunjukkan bahwa hasil yang dioeroleh dari setiap rupiah aset yang sitanam dalam perusahaan. Pengembalin investsi dihitung membagi laba bersih bunga dengan total rata-rata aset. Beban bunga tidak diperhitungkan oleh karena dinggap biaya ini timbul karena penggunaan aset tetapi adanya pinjaman. Angka dari rasio ini untuk PT. Ananda dihitung sebagai berikut:
Pengembalian investasi                 = laba bersih + bunga : rata-rata total aset
Pengembbbalian investasi (2008) = (18.200 +10.100) : 227.900 + 246.100
                                                                                                   2
               = 13,62%
Pengembalin investasi (2007)            = (15.300 + 8.900) :    246.100 + 240.500
                                                                                                          2
                                                                  = 9,95%
Dalam menghitung pengembalin investasi pada 2007 dianggap bahwatotal aset pada awal tahun 2007 adalah sebesar Rp 240.500 angka presentase pengembalin PT Ananda selama 2008 menunjukkan keadaan yang lebih baik dibandingkan tahun 2007. Untuk menilai profitabilitas yang lebih bermanfaat maka dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis da rata-rata industri.
Margin labaa atas penjualan. Mengukur berapa lama yang diperoleh untuk setiap ruoiah yang dihasilkan. Margin laba ats penjulan PT. Ananda dapat dihitung sebagai berikut:

Margin laba atas penjualan                   = laba bersih : penjulan bersih
Margin laba atas penjualan (2008)        = 18.200 : 306.000 =5,9%
Margin laba atas penjualan (2007)        = 152300 : 240.000 = 6,37%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar